Pengertian Sekolah Sepakbola Atau SSB Lengkap -- Sekolah Sepakbola adalah sebuah perkumpulan atau wadah orang-orang yang ingin menimba ilmu pengetahuan baik teori atau praktik bermain sepak bola. Pada umumnya Sekolah Sepakbola atau biasa disingkat SSB menampung peserta didik mulai dari usia anak-anak sampai usia remaja.
BACA BERITA: FORSGI Kabupaten Pesawaran Lampung Menjadi Fasilitator Kompetisi Sepakbola Usia Muda
Pengertian Dasar
Sepakbola merupakan sebuah olahraga ketangkasan dalam membawa bola yang terbilang sangat populer. Permainannya melibatkan 2 tim, masing-masing tim berjumlah 11 orang sehingga disebut dengan istilah kesebelasan. Sekolah Sepakbola merupakan pusat kegiatan belajar semua hal yang berhubungan dengan sepakbola. Pesertanya mulai dari yang berusia anak-anak hingga remaja.
SSB Wadah Pembentukan Karakter
Tidak sedikit para pemandu bakat mencari talenta pesepakbola dengan mendatangi tempat-tempat penyelenggara SSB untuk membidik siswa-siswa potensial. Mengingat rentang usia tersebut adalah tingkatan umur pembentukan karakter sebagai pesepakbola hingga menjadi pesepakbola profesional.
Mengenal Sekolah Sepakbola di Dunia
Sebagai salah satu cabang olahraga yang paling digemari oleh masyarakat dunia, Sekolah Sepakbola terbilang cepat perkembangannya. Menyoal Mengenal Sekolah Sepakbola di Dunia, ada yang menarik untuk menjadi topik pembahasan yaitu Sekolah Sepakbola atau Akademi Sepakbola Real Madrid.
Real Madrid City
Sekolah Sepakbola tersebut jamak yang menyebutnya dengan Ciudad Real Madrid yang dalam bahasa Inggris, Real Madrid City. Basecamp-nya berada kira-kira 6 mil timur laut dari pusat kota, dekat Bandara Barajas.
Sekolah Sepakbola Real Madrid pertama kalinya membuka pendaftaran peserta didik pada 2005. Di sekolah sepakbola yang disebut dengan julukan Valdebebas ini memiliki lapangan dan sarana lainnya berada dalam satu lahan dengan luas mencapai 1.200.000 meter persegi atau 120 hektar.
Peserta didik di SSB Real Madrid menggunakan lapangan dengan rumput sintetis yang luasnya 115 x 75 meter saat berlatih sepakbola. Ditambah lagi dengan 2 lapangan namun lapangannya dilapisi dengan rumput organik dengan luas yang berukuran sama.
Kedua tipe lapangan baik yang berumput sintetis atau pun yang organik memiliki kualitas yang sama tidak ada bedanya sedikitpun. Semua peserta yang tengah menekuni sepakbola di sini akan dimanjakan saat praktek bermain di lapangan. Fasilitas lain yang ada di bangunan Real Madrid City ini antara lain; kantor akademi, ruang peralatan, ruang audio visual, pusat kebugaran (gym) dan pusat rehabilitasi dan ruang medis. Dan sekolah sepakbola ini menyandang predikat sebagai akademi sepakbola termahal di dunia. Pemain sepakbola dunia yang merupakan lulusan dari Real Madrid City adalah Guti Hernandez dan Iker Casilas (Real Madrid).
Sekolah Sepakbola Milanello Sports Centre – Milan, Italy
Sekolah Sepakbola Milanello berada di atas bangunan yang sudah tegak sejak 1963. Instruktur yang populer dari sekolah sepakbola ini adalah Silvio Berlusconi. Akademi Milanello telah menjadi pusat pendidikan olahraga sepakbola paling bergengsi dan inovatif di Eropa. Letaknya di sebuah bukit dengan ketinggian 300 m dan berjarak hanya 50 kilometer dari kota Milan sehingga untuk dapat datang ke tempat ini bisa dengan mudah lewat jalan raya di sana.
Sekolah Sepakbola Milanello memiliki 6 lapangan dengan ukuran standar, 1 lapangan menggunakan rumput sintetis (35 mx 30), 1 lapangan ditutupi dengan tanah sintetik (42 x 24 m) dan 1 lapangan kecil “kandang” karena lapangan tersebut dikelilingi oleh dinding setinggi 2,30 m dan pagar setinggi 2,5 m. Di dalam kandang, pemain tidak pernah berhenti berlatih tujuannya untuk meningkatkan kecepatan mengeksekusi.
Juventus Academy
Proyek Juventus Academy bertujuan melahirkan talenta-talenta pesepakbola muda. Sekolah sepakbola ini membawa misi memberi warna, metode serta nilai-nilai Juventus bagi siswa-siswa. Juventus Academy telah hadir di lebih dari 50 negara dan di setiap benua.
Sekolah Sepakbola Juventus Academy menawarkan pengajaran dan pengembangan keterampilan sepak bola dan pelatihan pendidikan, menemani pemain muda dalam pertumbuhan mereka, dari pengenalan hingga permainan hingga kedewasaan.
Sekolah Sepakbola di Indonesia
Apabila kita coba memerhatikan infografik dari Tirto.id tentang Sekolah Sepakbola tanah air, maka kita bisa menyimpulkan bahwa Indonesia dalam melahirkan pesepakbola harus melewati permasalahan-permasalahan yang kerap terjadi dan menjadi problematik klasik.
Pengertian Sekolah Sepakbola Atau SSB Lengkap
Sejak Juli 2018 sampai dengan hari ini sudah banyak Sekolah Sepakbola yang menerima pendaftaran siswa baru untuk belajar menjadi pemain sepakbola. Mulai dari Sumatera hingga Papua tersebar sekolah sepakbola sebagai pusat pembinaan sepakbola Indonesia usia dini.
Pengelola Sekolah Sepakbola bermacam-macam, misalnya klub-klub amatir yang tergabung dalam persatuan sepakbola sebuah wilayah. Ambil contoh SSB Saint Prima. SSB ini termasuk salah satu dari 36 klub SSB yang berada di bawah naungan Persib Bandung.
Contoh berikutnya, SSB dengan pengelola klub persatuan wilayah, seperti SSB Persigo Gorontalo. Dan tipe pengelola SSB lainnya, ia berdiri dengan tidak ada hubungan dengan klub lain, contohnya Jakarta Football Academy. Terakhir, tipe SSB mandiri dari pendirian hingga pengelolaan murni tidak ada hubungan dengan pihak manapun, contohnya Akademi Rochi 21 (AR 21) milik Rochi Putiray.
Salah satu persoalan Sekolah Sepakbola Indonesia, alih-alih melahirkan generasi muda pemain sepakbola yang bertalenta. Namun sebaliknya, dalam prosesnya berhenti di tengah jalan lalu beralih pada bidang lain jauh dari dunia sepakbola. Padahal secara data, minat anak-anak dan remaja Indonesia dalam mengikuti Sekolah Sepakbola terbilang tinggi tetapi sayang tidak sebanding dengan hasilnya.
Minimnya Kompetisi
Penyebab terjadinya siswa Sekolah Sepakbola meninggalkan pendidikannya di tengah jalan dan lebih memilih bidang lain adalah minimnya kompetisi. Seperti yang sudah disampaikan oleh Tommy Apriantono selaku Ketua Asprov PSSI Jabar terpilih 2021-2025, “Soal banyaknya pemain sepakbola muda yang berhenti di tengah jalan adalah kurangnya kompetisi.”
Lantas, dirinya membandingkan dengan pola pendidikan sepakbola usia dini di Jepang, “Di Negeri Sakura, anak-anak sekolah sepakbola berlatih dari Senin sampai Jumat kemudian setiap Sabtu mereka menjalani pertandingan sehingga anak-anak tidak jenuh.”
Di Indonesia – Tommy menyebutkan pula bahwa,”Masih terjadi tumpang tindih pengelolaan kompetisi untuk usia dini. Antara Menpora dan PSSI masih jalan sendiri-sendiri.”
Justru Menpora membuat sendiri kompetisi di luar PSSI, “PSSI seharusnya yang berwenang mengelola sebuah kompetisi sebagai induk organisasi sepakbola tertinggi, dan pemerintah lewat Menpora mestinya mendukung dengan pengadaan dana dan infrastruktur.”
Berbeda dengan di luar negeri, “Di luar negeri, setingkat Menpora melakukan kerjasama dengan Lembaga seperti PSSI-nya, misalnya Japan Football Association (JFA).”
Kompetisi di Jepang yang melaksanakannya yaitu JFA sebagai organisasi sepakbola yang memiliki wewenang tertinggi. Kemudian pemerintah membantu infrastruktur, membantu biaya, untuk wasit dan lain sebagainya.
Sumber: https://tirto.id/sekolah-sepakbola-dan-talenta-muda-yang-hilang-di-tengah-jalan-cNri